(TENTANG ALFALFA DAN MEREKA YANG HIDUP DIDALAMNYA)

Rumah bukan sekadar alamat, dia tempat kepercayaan sesama pada yang meninggali.
– Bumi Manusia
Beberapa hari ini Tan membunuh waktu dengan membaca karya sastra fenomenal, karya Pramoedya A Toer.
Bumi Manusia.! Buku baru yang dibeli Tan beberapa hari lalu setiba diKediri kampung pare, tapi orang-orang menyebutnya ‘’kampung inggris’’.
Mengapa disebut kampung inggris? alasannya sederhana, ketika kamu berkunjung ke kampung pare, kamu akan disuguhi 150 lebih lembaga pembelajaran bahasa inggris yang siap menampung keinginanmu belajar atau mungkin sekedar menampung uangmu.
Ah sudahlah.!
Dan ini pertama kali Tan berkunjung ke Pare. Sendiri. Semua orang waras menginginkan yang terbaik dan Tan masih waras tentunya. Tan mencari dan menemukan. EUREKA.! ‘’where there is a will there is a way’’
Berkat teman atau mungkin mantan Tan yang masih dia harapkan. Tan memutuskan untuk tinggal di ALFALFA,CAMP 7 tepatnya. Banyak hal yang berbeda disini, Tan pun tahu semua tempat itu berbeda serta orang-orang yang hidup didalamnya, sama halnya taman ia indah karena ada banyak jenis bunga yang berbeda didalamnya. Karena persamaan hanyalah mitos, ‘’menurut Tan.
***
Tan hidup bersama orang-orang dengan wajah, bahasa, budaya, dan asal yang berbeda. Berbagi kamar, toilet, juga terkadang rokok pada mereka. Akan selalu muncul kecuriagaan dan antipati terhadap orang baru dan berbeda darimu, itu sifat dasar manusia.
Namun waktu selalu punya cara menyingkap semuanya. Benar dan salah, baik dan buruk, indah dan jelek. Hingga Tan punya banyak alasan untuk jatuh cinta pada tempat ini, bukan sekedar karena program belajar yang baik pun benar tentang bahasa inggris, tapi dan lebih karena orang-orang yang hidup didalamnya.
Tan belajar banyak hal dari mereka. Budaya, cara mereka bersosialisasi, bahkan cara ber-Tuhan yang baik. Yah.! Secara tak langsung tentunya. Mereka terbuka dan saling percaya sesama itu yang terpenting dan sesuatu mahal yang tak dapat kau beli dengan harta. Disini Tan ‘’lerning by doing’’ untuk cakap berbahasa inggris. Yah.! Cara paling sederhana untuk merawat kosa kata inggris yang hinggap dikepala.
Lakukan.! Tanpa paksaan tapi dengan empati. Karena Tan tak suka dipaksa entah ia keras kepala atau apa, tapi Tan manusia. Kalian pun manusia-kan.?
Tan menjumpai banyak hal indah disini. Kelucuan, kebersamaan, dan ikatan persaudaran yang terbentuk karena keingin-tahuan. Sungguh mulia. Tapi Tan tak akan menyebutkan nama-nama mereka pada tulisan ini. Tepatnya tak ingin, Tan hanya ingin bersifat universal pada mereka tanpa membedakan satu dan lainnya.
Dan Tan ingin berterima-kasih pada tutor-tutor disini. Yah berterima-kasih pada mereka yang membimbing tanpa jarak tanpa menggurui. Mereka tak merendahkan dan percaya pada Tan pada semua yang ada disini, bahwa kami mampu berkembang bukan hanya dalam konteks berbahasa inggris tapi semua aspek kehidupan yang kami impikan.
***
Atau mungkin tempat ini baik karena diisi oleh mereka yang memang baik. Jadi apa yang terjadi ketika orang-orang baik itu pergi dan terganti oleh mereka yang buruk perangai?.
Tan selalu percaya-walau ini sungguh mistis-bahwa kebaikan itu menyebar dan tinggal pada manusia ketika telah diberi sentuhan kebaikan. ‘’when in Rome do as the Romans do’’. Maka ketika kamu bersama orang-orang baik maka waktu dan malu membuatmu baik.
Maka ber-setia-lah pada kebaikan.! Karena Tuhan ada dan Dia tidak buta.
Tak ada hal yang sempurna dibawah langit. Sama halnya dengan tempat ini, karena tempat ini bukan surga. Sama halnya ketika kau mencintai seseorang maka bersiaplah mencintai kekurangannya maka ia pun sempurna. Sesederhana itu. Visit Pare stay in Alfalfa.!
Pare, februari 2015
Oleh :
Sultan B Bachtiar (Camp 7)